Deklarasi Senopati Rempah Nusantara diprakarsai oleh praktisi dan akademisi, Agus Supriyadi, didampingi oleh Sulkan Adinata sebagai perwakilan dari Asosiasi Komunitas Rempah Nusantara (AKREN), serta Hadi Santoso, Ketua Group Media Jateng Indonesia (GMJI). Acara ini berlangsung pada Senin malam (12/08/2024) di Sekretariat GMJI yang berlokasi di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
Acara ini dihadiri oleh beberapa pemimpin redaksi GMJI, serta Advokat Joko Sutrisno, SH, yang berperan sebagai pembina GMJI. Dalam kesempatan tersebut, Joko Sutrisno menyampaikan bahwa Kecamatan Sukolilo, khususnya Desa Wotan, memiliki lahan pertanian seluas 1.756 hektar, menjadikannya sebagai lahan pertanian terbesar di Kabupaten Pati dan salah satu penyangga pangan utama di Jawa Tengah.
Joko juga berharap dengan adanya deklarasi ini, seluruh pemangku kepentingan dapat kembali menghidupkan cita-cita leluhur sebagai lumbung pangan dan sumber rempah dunia. Ia menambahkan, selain sebagai lumbung pangan dunia, Indonesia juga dikenal sebagai penghasil rempah-rempah yang paling lengkap dan melimpah di dunia.
Ekspor rempah Indonesia pada tahun 2023 mencapai 157.000 ton dengan nilai 613 juta dolar, jumlah yang sangat signifikan dan masih berpotensi untuk ditingkatkan. Di Kabupaten Pati, dengan keragaman struktur lahan pertanian, banyak rempah-rempah yang bisa dihasilkan, menjadikan wilayah ini sebagai penopang utama produksi rempah di Jawa Tengah.
Acara ini juga merupakan tindak lanjut dari kegiatan Gerakan Cinta Rempah Nusantara yang diinisiasi oleh Prof. Dr. Hj. Siti Nur Azizah Ma’ruf, SH.H.Hum di Jakarta. Deklarasi Senopati Rempah Nusantara di Kabupaten Pati bertujuan untuk meningkatkan produksi rempah nusantara dan mendorong petani muda di Kabupaten Pati agar dapat mengakses pasar domestik maupun internasional.
Deklarasi ini menghasilkan struktur organisasi Senopati Rempah Nusantara dengan Agus Supriyadi sebagai ketua, Hadi Santoso sebagai wakil ketua, dan Maya Dwi Devita Anggraini sebagai sekretaris jenderal. Kolaborasi antara GMJI dan AKREN ini diharapkan mampu mengangkat Pati tidak hanya sebagai lumbung pangan, perikanan, dan peternakan nasional, tetapi juga sebagai penghasil rempah-rempah yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.