Ipmafa Pati, Cermin Kampus Pesantren di Indonesia
Share
WhatsApp
Facebook
Twitter

Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) Pati, selain memiliki visi-misi dalam penguatan riset dan pembangunan masyarakat juga terus melahirkan kader-kader kampus dengan nilai-nilai pesantren. Sebagai perguruan tinggi riset berbasis nilai pesantren, maka dalam proses pendidikannya, mahasiswa Ipmafa diarahkan untuk memiliki kepribadian yang visioner, spirit entrepreneur.dan berperilaku di atas nilai dan prinsip keagamaan.

Untuk mendukung hal itu, ada tiga nilai penting sebagai karakter sistem pendidikan di Ipmafa yaitu: sistem pembelajaran yang berbasis nilai-nilai pesantren, keluaran SDM yang menguasai perangkat riset dan terakhir lulusannya memiliki skill enterpreneurship. Ketiga karakter tersebut menjadi bagian penting dari visi pribadi lulusan Ipmafa. Dari nilai-nilai tersebut, diharapkan alumni Ipmafa cakap dalam mendidik masyarakat, mampu memberikan perspektif dan kontribusi pemikiran, serta memiliki visi mengajak masyarakat untuk berkembang dalam bidang ekonomi kreatif.

Sebagai kampus pesantren, IPMAFA menekankan pandangan bahwa mahasiswa yang kuliah di Ipmafa tidak hanya piawai dalam wawasan intelektual tetapi juga memiliki mental sosial yang baik karena Ipmafa melaksanakan pendidikan karakter secara integratif. Penanaman nilai keagamaan yang dijadikan sebagai perilaku kehidupan sehari-hari di lingkungan kampus dan pondok pesantren menjadikan sistem pendidikan kampus dan pesantren berjalan secara beriringan. Hal itu lah yang dapat menghadirkan Ipmafa memiliki nilai lebih bahwa mahasiswa lulusan Ipmafa secara otomatis menjadi seorang santri yang dibekali dengan pendidikan pesantren dan paham ahlussunah wal jamaah.

Budaya Pesantren di Ipmafa
Beberapa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lingkungan Ipmafa menunjukkan nilai dan budaya pesantren senantiasa dilesatarikan oleh seluruh civitas akademik kampus. Pelaksanaannya pun bisa beriringan dan menyatu dalam proses perkuliahannya seperti pembacaan shalawat atau al-Qur’an sebelum perkuliahan dimulai di pagi hari, atau kurikulum keagamaan yang terintegrasi dengan kurikulum pendidikan. Beberapa matakuliah keagamaan dasar seperti ubudiyyah, ngaji al-Qur’an, dan matakuliah bermuatan akhlak pasti akan dilalui oleh semua mahasiswa Ipmafa.

Dalam banyak situasi, penanaman budaya pesantren juga dilakukan di lingkungan pondok (Mahad) kampus yang terletak tepat di belakang gedung Ipmafa. Di Mahad Ipmafa, budaya pesantren hampir dapat diselenggarakan secara penuh karena kurikulum Mahad yang sudah terintegrasi dengan kampus dan sarana-prasarana yang menunjuang kegiataan kegamaan seperti Masjid yang kegiataanya banyak dipegang langsung oleh mahasiswa.

Tidak hanya berhenti di situ, kegiatan keagamaan juga dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa yang diwadahi dalam lembaga kemahasiswaan seperti Unit Kegiatan Mahasiswa Jam’iyyah Qurro’ wal Huffadz (UKM JQH). UKM JQH merupakan unit lembaga kemahasiswaan yang aktif dalam bidang keagamaan seperti kajian al Quran, rebana, kaligrafi, MTQ dan kegiatan keagamaan lainnya.